Selasa, 04 Mei 2010


KAMPUNG SENI DAN WISATA MANGLAYANG UNTUK KESUNDAAN


Untuk berseni pun, orang memerlukan wadah yang jelas, tempat mereka bisa mendapatkan atau menyalurkan kreativitas dalam mengangkat seni dan kebudayaan yang digelutinya.

Di ujung Bandung Timur yang berbatasan dengan Cileunyi, ada wadah tempat para warganya dapat mengkreasikan kemampuan dalam berseni. Masyarakat menyebut tempat tersebut “Kampung Seni dan Wisata Manglayang”.

Ria Dewi Fajaria selaku pembina perkampungan tersebut mengatakan, dia bersama suami menggagas tempat seperti itu supaya para warga memiliki wadah atau naungan dalam berkarya.

"Dari tanah seluas sekitar 1,8 hektare yang ditata sedemikian rupa dengan ditanami pepohonan supaya terlihat asri, juga terdapat kolam, saung, tempat pertunjukkan seni dan budaya, kuliner, kerajinan, maupun tempat pemancingan inilah kami merintis supaya masyarakat di sini dapat menyalurkan kebolehan dalam mempertunjukkan kesenian sunda,” kata Ria.

Dia mengatakan, pada tahun 2005 perkampungan ini masih beradaptasi dengan warga sekitar, mereka masih melihat, mendengar, mapun merasakan hal apa saja yang dapat dihasilkan oleh tempat ini.

"Pada waktu itu pun kamu mempopulerkan musik dangdut utuk dapat memperkenalkan kesenian sunda. Pada saat penampilan musik itulah kami menyisipi kesenian sunda. Memang musik dangdut sangat populer bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Pada 2007 “Kampung Seni dan Wisata Manglayang” resmi dibuka pada 29 Agustus oleh Danny Setiawan, yang pada saat itu selaku Gubernur Jawa Barat.

Ria mengatakan, dalam komunitasnya perkampungan seperti ini supaya dapat mewadahi masyarakat supaya dapat mengemas objek pariwista dengan mempertontonkan pertunjukkan khas sunda.

“Kampung Seni dan Budaya Manglayang” merupakan "Mandala kasundaan sarakan paduriatan", yaitu bertolok dari konsep pandangan hidup masyarakat tatar sunda, kata Ria.

Ria mengatakan, seni dan budaya sunda merupakan bagian penting dalam mengusung kekayaan dan kekuatan seni dan budaya bangsa Indonesia.

"Kita mesti dapat mempertahankan secara optimal kekayaan kebudayaan bangsa ini supaya kekayaan bangsa ini dapat terus terjaga dengan baik,” katanya.

Oleh karena itu agar tetap hidup, tumbuh dan berkembang secara selaras dan seimbang dengan berbagai tatanan serta tuntutan kehidupan sepanjang masa, seyogyanya diperlukan antara lain adanya wadah-wadah kegiatan nyata yang relevan dan berkesinambungan, baik dilaksanakan di habitatnya maupun dihimpun di suatu tempat yang layak, tambahnya.

Ria mengatakan, Kampung Seni dan Wisata Manglayang memberanikan diri dan berupaya secara optimal untuk menjadi salah satu satu wadah yang menghimpun dan mengelola potensi seni dan budaya sunda.

Di Kampung seni dan Wisata Manglayang pun memberikan suatu pendidikan budaya yang ditanamkan secara dini kepada anak-anak supaya mereka tersadar akan budaya ynag dimiliki khususnya budaya sunda.

Dalam hal ini diharakan melahirkan generasi kisunda yang cageur, bageur, bener, pinter, singer, tiger, pangker, wanter, cangker, dan weruh disemuna rancage hantena, widel imana, dan hade akhlakna, kata Ria.

Dia mengatakan, adapun untuk mengimplementasikan secara operasional, seyogyanya diselaraskan dengan kondisi masa atau bisa ngigelan jaman jeung ngigelkeun jaman.

Dengan adanya kampung seni ini juga tidak berjalan semulus yang diharapkan masih mempunyai kendala-kendala yakni mau dibawa kemana sih kampung seni dan budaya ini oleh masyarakat sekitar, tetapi lambat laun warga pun mengetahui akan garapan yang diusung oleh perkampungan seni ini.

"Dalam hal ini perkampungan seni mesti dapat menyelamatkan kesenian sunda yang hampir punah terutama yang menjadi khas di sekitar wilayah gunung Manglayang Kabupaten Bandung," katanya.

Dalam pembelajaran yang dikerjakan oleh Kampung Seni dan Budaya Manglayang menyajikan beberapa materi yakni ibing sulanjana, ibing penca, reak kreasi, lodang, dongeng, ngagambar, reak helaran, dan benjang, gedur, wayang golek, wayang catur, celempungan, ketuk tilu, kungclung,dan marawis.

"Kegiatan tersebut sebagai upaya melestarikan dan memberdayakan kekayaan seni dan budaya beserta pelakunya, terutama yang menjadi ciri khas di sekitar perkampungan ini," katanya.

Kampung Seni dan Wisata ini menjadi salah satu tempat yang potensial di wilayah provinsi Jawa Barat dalam menghimpun dan mengelola Seni dan Budaya yang mendukun program nasional dalam pembangunan seni, budaya, pendidikan, dan pariwisata.

Dalam perkampungan seni ini, anak-anak maupun warga sekitar dapat berapresiasi dalam mempertahankan kesenian kasundaan yang dilakukan oleh mereka selepas pulang sekolah atau beraktivitas di luar keseharian dalam hal berseni.

Ria mengatakan, kampung ini berupaya menumbuhkembngkan seni dan budaya sebagai sarana apresiasi masyarakat serta bagi wisatawan.

Wadah seperti ini supaya dapat berpotensi dengan kuat dan besar manfaatnya dijadikan sebagai wahana pelestarian atau pemeliharaan dan pemberdayaannya utuk kepentingan apresiasi, studi pariwisata, dan lain-lain, tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar